Indonesiamagz – Kabupaten Kuningan punya banyak destinasi wisata yang menakjubkan. Selain alamnya yang memesona, di sini juga ada sebuah destinasi wisata yang sudah mendunia dan diakui terbaik di Asean. Destinasi tersebut bernama Desa Wisata Cibuntu yang terletak di Kecamatan Pesawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Redaksi Indonesiamagz.id berkesempatan mengunjungi desa yang dinobatkan menjadi desa wisata terbaik urutan lima tingkat ASEAN pada 2016 untuk bidang homestay. Bersama dengan rombongan dari Forwaparekraf dalam rangkaian kegiatan “Forwaparekraf Press Tour dan Seri Diskusi Kuningan Cirebon Bandung”, Indonesiamagz.id menyaksikan langsung keindahan alamnya.
Memang tak perlu dipungkiri keasrian Desa Cibuntu sangat mendamaikan hati dan pikiran. Sehingga tak heran jika desa ini juga terpilih sebagai desa wisata terbaik peringkat dua di Indonesia dalam ajang Community Based Tourism (CBT) Kementerian Pariwisata Indonesia di tahun 2017.
Mengagumi desa ini bukan hanya dari keindahan alamnya saja, tetapi juga adat budaya serta masyarakatnya yang sungguh ramah. Sesaat rombongan tiba, tarian khas pasundan langsung menyambut hangat. Gemulai para penari seakan menjadi penawar lelah di sepanjang perjalanan kami saat itu.
Tarian tersebut menjadi atraksi yang sangat indah dan memukau para pengunjung di siang hari yang cerah itu. Setelahnya kami pun dihidangi minuman khas selamat datang yaitu jasreh yang berasal dari kata jahe dan sereh yang melegakan sekaligus menghangatkan dahaga.
Karena kami datang di saat masih pandemi, desa ini pun sangat ketat melakukan protokol kesehatan selama masa adaptasi kebiasaan baru. Selain untuk pencegahan penyebaran Covid-19, penerapan protokol kesehatan tentu akan membuat masyarakat maupun wisatawan merasa aman dan nyaman.
Setelah ramah-tamah dengan kepala desa, kami pun diajak berkeliling menikmati keindahan alam serta melihat hal-hal unik yang ada di Desa Cibuntu. Titik pertama kunjungan kami adalah melihat Kampung Domba atau Kampung Kambing. Tempat ini merupakan pusat peternakan kambing warga desa. Kandang kambing ditata sangat rapi sehingga menyerupai perkampungan.
Kemudian kami diajak melihat situs-situs purbakala yang ada di Desa Cibuntu. Sedikitnya ada tiga titik situs purbakala yang masih terjaga keasliannya dan dapat dilihat langsung oleh wisatawan. Meski berjalan kaki, berkeliling di desa ini tidak mengundang lelah. Sebab udara yang sejuk serta pemandangan alam yang indah menjadi penawarnya.
Hal unik selanjutnya di desa yang terletak di kaki Gunung Cermai ini adalah terdapat mata air yang tak pernah surut. Air yang terpancar begitu jernih dan menyegarkan, bahkan airnya dapat diminum langsung tanpa dimasak terlebih dahulu. Air ini pun diambil oleh warga desa untuk dikonsumsi sehari-hari.
Lebih jauh lagi, rombongan diajak berjalan kaki untuk melihat Curug Gongseng. Namun sayangnya kami datang bukan saat musim hujan sehingga debit air terjun tersebut tidak terlalu deras. Tetapi hal itu tidak mengubah keindahan Curug Gonseng yang menawan.
Desa Cibuntu juga memiliki area camping yang menakjubkan. Tepat di bawah kaki Gunung Cermai wisatawan dapat mendirikan tenda dan menikmati indahnya pesona alam yang disajikan Gunung Cermai. Pilihan lain jika ingin menginap yaitu menggunakan jasa homestay dengan harga yang cukup terjangkau yaitu hanya Rp 100 ribu saja per malam.