Indonesiamagz – Di saat pandemi seperti ini banyak sektor sport tourism atau pariwisata olahraga mengalami kelesuhan. Salah satunya adalah olahraga golf yang juga terpukul karena Covid-19 yang melanda sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia.
Gangguan terhadap sektor wisata ini tentunya berdampak pada devisa negara. Menyadari hal itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI berinisiatif untuk menggelar sebuah pertemuan (hybrid meeting) bersama para pelaku industri golf di Indonesia.
Bekerja sama dengan IAGTO (International Association of Golf Tour Operator), Kemenparekraf melakukan pertemuan yang bertajuk “Indonesia Golf Market Update with IAGTO” yang berlangsung di Pullman Ciawi Vimala Hills pada Kamis, 1 Oktober 2020.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, dalam kata sambutannya membuka Indonesia Golf Market Update with IAGTO mengatakan bahwa wisata golf merupakan salah satu kegiatan pariwisata berkualitas tinggi atau high quality tourism.
“Selain memberikan devisa yang besar karena pengeluaran wisatawan golf enam kali lebih besar dibandingkan jenis pengeluaran wisatawan biasa. Sayangnya kini, langkah wisata golf Indonesia tersendat karena pandemi ini,” kata Rizki.
Lebih lanjut Rizky mengatakan dengan melibatkan IAGTO, pertemuan ini dimaksudkan untuk membantu para pelaku industri golf agar mendapatkan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan sehingga dapat menyusun strategi yang lebih baik dalam promosi wisata setelah pandemi berakhir.
Sementara itu, President & Chief Executive IAGTO Peter Walton (Inggris) yang bertindak sebagai moderator pertemuan Indonesia Golf Market Update with IAGTO menyampaikan market update dari usaha/pelaku bisnis dalam menghadapi pandemi dan era normal baru.
Indonesia Golf Market Update with IAGTO menampilkan delapan pembicara yang masing-masing berasal dari Malaysia, Singapura, Jepang, Australia, Thailand, Hong Kong, dan dua dari Indonesia, yaitu Markus Anthony Chandra, Ketua Golf Course Management Association of Indonesia (GCMAI, Asosiasi Manajemen Lapangan Golf Indonesia), dan Rudy Techrisna, Direktur Multi Holiday Indonesia.
Pertemuan yang juga dilakukan secara daring ini mengundang para pelaku usaha/industri di Indonesia untuk membicarakan kondisi industri wisata golf di Tanah Air. Pertemuan ini dihadiri oleh 23 manajemen lapangan golf dan lima biro perjalanan di wilayah Jabodetabek secara offline, serta 23 manajemen lapangan golf dan dua biro perjalanan di luar wilayah Jabodetabek secara online.