Indonesiamagz – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno melakukan rangkaian kegiatan kunjungan kerja ke Belitung selama dua hari yakni pada 05 hingga 06 Februari 2021.
Selama berada di Belitung, melakukan kunjungan ke beberapa destinasi wisata yang berpotensi mendatangkan wisatawan lokal, nusantara maupun mancanegara. Sejumlah titik yang disambangi Menparekraf yaitu, Desa wisata Batu Itam, Geosite Juru Seberang, Desa Wisata Kreatif Terong, Geosite Bukit Peramun, hingga menjajal lintasan triathlon di kawasan KEK Tanjung Kelayang.
Dalam kunjungannya, Menparekraf banyak berdiskusi mengenai kondisi pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi covid-19. Didampingi oleh Gubernur Bangka Belitung, Bupati dan elemen tokoh masyarakat, Sandiaga Uno melihat dan mendengar secara langsung keluhan maupun kesulitan yang dihadapi oleh para pelaku pariwisata Belitung.
“Produk pariwisata maupun produk ekonomi kreatif di Belitung khususnya dan Bangka Belitung pada umumnya memiliki kualitas yang baik namun diakibatkan pandemi covid 19 menurut penuturan turun antara 80 sampai 90 persen,” ucapnya di pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Belitung, Klapa pada Sabtu (06/02/2021).
Lanjutnya lagi, pandemi covid-19 ini memang harus dihadapi dengan pemikiran yang kreatif sehingga dapat bertransformasi dan menciptakan inovasi untuk kembali menghidupkan pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat Belitung.
Menparekraf pun mengatakan bahwa pelaku pariwisata harus jeli membaca peluang pasar yang dibutuhkan oleh para wisatawan. Dengan harus meningkatkan kolaborasi dan transformasi ke arah digital untuk menggaet lebih banyak peminat wisatawan.
Saat ke Belitung, Menparekraf membawa putra bungsunya, Sulaiman. Kemudian Ia pun menawarkan konsep kepada para pelaku pariwisata untuk menciptakan liburan bersama keluarga tanpa mengganggu kegiatan sekolah, yakni dengan cara school from destination.
“Jadi saat liburan anak-anak pun masih bisa belajar dengan fasilitas yang ada di destinasi tersebut. Misalnya di hotel yang memiliki jaringan internet serta destinasi wisata edukasi yang tidak didapat oleh anak di sekolah seperti saat melihat tarsius, ini kan suatu proses belajar secara langsung,” katanya.
Lanjutnya lagi, dengan tersedianya destinasi wisata edukasi tentu dapat menciptakan peluang bagi para pelaku pariwisata untuk menggaet wisatawan. menurutnya ini adalah salah satu varian baru yang bisa dicoba untuk dibuka di Belitung dan kawasan lainnya.